Malang - Kabar bahwa Pierre Njanka meninggalkan Arema
Indonesia karena gaji molor ditepis oleh manajemen. "Singo Edan" juga
membantah keluarnya pemain asal Kamerun itu bakal menimbulkan eksodus
pemain Arema ke LPI.
Njanka beberapa hari lalu memutuskan
meninggalkan Arema Indonesia. Meski kubu 'Singo Edan' menyebut sang defender
pergi karena alasan keluarga, muncul juga kabar tak sedap soal
keterlambatan gaji yang diterima pesepakbola asal Kamerun tersebut.
Manajemen
Arema Indonesia membantah keras molornya gaji menjadi pemicu Njanka
memutuskan hengkang dari klub asal "Kota Apel" itu.
"Itu tidak
benar, alasan Njanka keluar hanya untuk bisa dekat dengan keluarga,"
tegas Media Officer Arema Indonesia Sudarmadji dihubungi detiksurabaya.com
melalui telpon genggamnya, Rabu (12/1/2011).
Hingga
kini, lanjut Sudarmadji, Arema Indonesia menganggap keluarnya eks
pemain Persija Jakarta itu karena alasan keluarga. Karena masalah gaji
sesuai dengan komitmen pelatih, pemain dan manajemen akan diterima
Januari 2011 ini.
"Gaji dua bulan yang terlambat, sepakat kami
bayar bertahap. Satu bulan untuk Desember kemarin sudah kami penuhi
kemarin. Jadi kalau ada isu Njanka keluar karena gaji telat, itu sangat
tidak benar," tandasnya.
Sudarmadji juga membantah, para pemain
lain akan mengikuti jejak sang Njanka untuk memilih mengarungi Liga
Primer Indonesia (LPI). Karena sampai saat ini hanya pemain yang
sebelumnya merupakan kapten Arema itu saja yang menyatakan mundur dari
tim yang bermarkas di Stadion Kanjuruhan tersebut.
"Itu juga isu
bohong, semua pemain Arema akan ikut Njanka. Karena semua pemain sudah
komitmen tetap membela Arema," bebernya.
Dalam kesempatan
tersebut lelaki kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur, ini mengaku manajemen
telah menyiapkan pemain pengganti bagi Njanka. Bakal pemain mengganti
posisi Njanka di lini belakang itu berasal dari luar negeri.
"Penggantinya pemain asing, bukan lokal. Sudah kami siapkan," akunya.